Jurnalmuslim.com - Sejak kurang lebih 1400 tahun yang lalu Rasulullah telah berpesan kepada kita selaku umatnya; dengan bersabda :
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
“Hendaklah kalian berpegang dengan sunahku, sunah para khalifah yang lurus dan mendapat petunjuk, berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru (dalam urusan agama), sebab setiap perkara yang baru adalah bid'ah dan setaip bid'ah adalah sesat." (HR. Abu Dawud No : 4607, 4609)[1]
Karena shalawat merupakan ibadah, maka segala sesuatunya harus berdasarkan contoh dari Rasulullah .
Rasulullah bersabda :
من أحدث في أمرنا هذا ما ليس فيه فهو رد
“Barang siapa yang berbuat hal yang baru dalam perkara kami ini (islam) maka ia tertolak.” (HR. Bukhari No: 255, Abu Dawud No : 4608)
من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد
“Barang siapa yang beramal yang tidak ada dalam perkara kami (islam), maka ia tertolak.” (HR. Bukhari No: 2530, Muslim No : 18, Ahmad No : 262141, 26945)
Perlu diketahui bahwa shalawat badar ini bukanlah dari Rasulullah . Shalawat ini adalah buatan manusia yang sama sekali tidak ditunjang dengan dalil yang shahih. Atas dasar ini, maka shalawat ini adalah shalawat bid’ah yang sudah selayaknya untuk ditinggalkan. Otomatis, segala keutamaan yang dinisbatkan kepada shalawat ini adalah tidak benar. Wallahu A’lam.
[1] Syaikh al-Albani menshahihkan hadits ini. Imam at-Tirmidzi no 2676 juga meriwayatkan dengan lafadz yang berbeda dan dishahihkan oleh Abu Isa.
(nisyi/jurnalmuslim.com)
Senin, 29 Juni 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






0 komentar:
Posting Komentar